Tajuk: Hati yang Sakit
“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An Najm: 32)
Merasa diri suci dan beranggapan diri sendiri lebih hebat dari orang lain adalah tanda hati yang sakit. Hati yang sakit seringkali dipenuhi dengan pelbagai perasaan yang tidak baik.
"Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah; dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberimu suatu manfaat, mereka tidak akan mampu melakukannya kecuali dengan apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan kemudharatan kepadamu, mereka tidak akan dapat melakukannya kecuali dengan apa yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat, dan lembaran-lembaran telah kering." — HR. Tirmidzi no. 2516.
Segala sesuatu yang terjadi adalah ketentuan Allah.
Bila mulanya penyakit hati?
Penyakit hati muncul ketika digoda oleh syaitan saat seseorang hendak melakukan kebaikan, sebagaimana firman Allah:
"Kami tidak mengutus seorang rasul dan tidak (pula) seorang nabi sebelum engkau (Nabi Muhammad), kecuali apabila dia mempunyai suatu keinginan, syaitan pun memasukkan (godaan-godaan) ke dalam keinginannya itu. Lalu, Allah menghapus apa yang dimasukkan syaitan itu, kemudian Allah memantapkan ayat-ayat-Nya (dalam hati orang-orang beriman). Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana." (QS. Al-Hajj: 52)
Syaitan sentiasa berusaha menghalang manusia daripada melakukan kebaikan, bahkan sejak dahulu lagi, termasuk kepada para nabi. Orang yang tidak berusaha membersihkan hatinya akan menyebabkan penyakit hatinya itu semakin bertambah.
Sesungguhnya apabila seorang mukmin berbuat dosa, maka akan ada titik hitam dalam hatinya. Jika ia bertaubat, meninggalkan dosa tersebut, dan memohon ampun, hatinya akan kembali bersih. Namun, jika ia terus menambah dosa, maka titik hitam tersebut akan bertambah, sehingga tertutup sepenuhnya hatinya, sebagaimana firman Allah: "Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka." (QS. Al Muthaffifin: 14) — Ibnu Majah no. 4234.
Sebaliknya, orang yang memiliki hati yang baik dan sihat akan tunduk kepada Allah. Hati adalah raja, apabila hati tunduk, maka anggota badan yang lain juga akan turut tunduk. Orang yang berhati baik akan dizahirkan melalui percakapannya. Mereka yang sering mengeluarkan kata-kata keji mencerminkan hati yang tidak baik.
Allah menjadikan godaan syaitan sebagai fitnah dan ujian kepada orang-orang yang di hatinya mempunyai penyakit dunia, iaitu tergoda dengan dunia. Sebagaimana hadis;
“Sesungguhnya dunia ini manis dan hijau (indah). Dan sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menguasakan kepada kalian untuk mengelola apa yang ada di dalamnya, lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat. Oleh kerana itu berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, kerana fitnah yang pertama kali terjadi pada Bani Israil adalah kerana wanita".— HR. Muslim no.2742
Untuk menjaga diri dari godaan tersebut, seseorang itu haruslah menjaga hubungan dengan Allah SWT. Orang yang menjaga hubungan dengan Allah akan dijaga oleh Allah SWT dan selamat dari godaan syaitan.
Pengajaran
- Bersyukur akan ditambah nikmat.
- Jaga hubungan dengan Allah, Allah akan menjaga kita.
- Jangan merasa diri terlalu bagus, takjub dengan diri sendiri.
- Perbuatan yang tidak ikhlas tidak akan sampai kepada Allah.
- Jika ingin menilai umat Islam, lihatlah semasa Hari Raya; dan jika ingin melihat orang yang beriman, lihatlah pada waktu Subuh.
Catat Ulasan